BATOLA – Nasib guru honorer Madrasyah Ibtidaiyah di Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Barito Kuala (Batola) memprihatinkan. Hingga kemarin, dana tunjangan profesi non PNS tak kunjung cair.
Bahkan dari informasi yang dihimpun, dana tunjangan yang belum dicairkan sudah mencapai enam bulan terakhir. Mulai dari awal tahun ini sampai Juni.
Salah satu guru honorer Madrasyah di Batola yang tak mau disebutkan namanya mengaku tidak mengetahui secara pasti kenapa dana yang seharusnya didapatkan setiap guru honorer tidak kunjung dicairkan.
“Padahal di daerah lain seperti di Amuntai, informasinya sudah cair. Bahkan, sekarang sudah memproses pencairan triwulan kedua," katanya kepada wartawan kemarin.
Diungkapkannya, dirinya juga sudah pernah beberapa kali mendatangi kantor Kemenag Batola untuk menanyakan kapan proses pencairan dapat dilakukan.
“Pihak Kemenag Batola menginformasikan segera dicairkan. Tapi kenyataanya belum juga cair. Padahal ini sudah memasuki tahun ajaran baru yang memerlukan banyak biaya untuk sekolah anak,” ceritanya.
Saat dikonfirmasi kepada Kasi Pendidikan Madrasyah Kemenag Batola, Arip Rosadi mengatakan, belum cairnya dana tunjangan profesi non PNS sampai sekarang, karena ada revisi mata anggaran dari kantor wilayah (Kemenag Kalsel), ke pusat. Sehingga seluruh daerah Kalsel, terkecuali Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, yang sudah dapat dicairkan.
“Tapi insyaallah, revisi dalam beberapa hari kedepan sudah selesai dan diperkirakan sekitar satu minggu kedepan dana sudah dapat dicairkan,” katanya.
Saat ditanya kenapa di Amuntai sudah dapat dicairkan, menurut Arip karena daerah tersebut revisi sudah selesai dilakukan. Sedangkan 12 kabupaten lainnya belum.
Ditambahkannya, pencairan dana tunjangan profesi non PNS sendiri dibayar per enam bulan sekali, bukan per tiga bulan sekali. Sedangkan jumlah penerima dana tunjangan profesi non PNS di Batola sendiri berjumlah 245 orang. - (jpnn-2807/15) - .
No comments:
Post a Comment